Jumat, 24 Januari 2014

BAB 13. PERANCANGAN SISTEM


Pengertian Perancangan Sistem
Menurut  Verzello / John Reuter III
• Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem : Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi : “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk “.
Menurut  John Burch & Gary Grudnitski
• Desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
            Merancang sistem komputerisasi adalah tugas pokok dari seorang Systems Analyst. Hasil rancangan tersebut selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan pembuatan program aplikasi oleh programmer. Sistem komputerisasi yang telah dibuat selanjutnya akan diimplementasikan oleh user.
            Pada kenyataannya, banyak sekali pertimbangan yang harus dilakukan seseorang dalam membuat sistem komputerisasi, misalkan spesifikasi hardware dan software (teknologi) apa saja yang dibutuhkan, berapa anggaran yang disediakan, siapa saja yang terlibat dan harus ditraining, waktu yang tersedia, dan sebagainya.
            Karenanya, perancangan sistem komputerisasi akan melibatkan banyak orang di dalamnya. Hal ini mengharuskan dibuatnya ‘master plan,’ ‘blue print,’ atau skenario umum yang harus disepakati bersama terlebih dulu.
            Catatan ini hanya memberikan sedikit gambaran dari perancangan sistem komputerisasi  yang sangat rumit, yaitu hanya membahas tentang Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram, dan Normalisasi Data.
Langkah-langkah Perancangan Sistem
Berikut ini adalah langkah-langkah perancangan system;
1.      Perancangan system
2.      Analisis system
3.      Rancangan system general (atau konseptual)
4.      Evaluasi dan pemulihan system
5.      Rancangan system terinci (atau fungsional)
6.      Implementasi system.
            Empat tahap pertama kadang-kadang disebut TAHAP FRONT-END; dua yang terakhir tahap pengembangan dan pemeliharaan system sering disebut TAHAP BACK-END. Setelah system baru dikembangkan dan dikonversikan ke operasi, selanjutnya menuju ke tahap pemeliharaan system yang berlangsung beberapa tahun, 10 sampai 20 tahun, atau lebih lama. Jika system ini tidak lagi efisien dan efektif untuk tutup dipelihara, maka tidak dilanjutkan dan system baru dikembangkan untuk menggantikannya.
  Pertimbangan-pertimbangan perencanaan umum
            Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Desain sistem secara umum merupakan persiapan dari desain secara terinci. Desain secara umum mengidentifikasikan komponen-komponen sistim informasi yang akan didesain secara rinci. Desain terinci dimaksudkan untuk pemrogram computer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem. Tahap desain sistem secara umum dilakukan setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan dan hasil analisis disetujui oleh manajemen. Pada tahap desain secara umum, komponen-komponen sistem informasi dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasi kepada user bukan untuk pemrogram. Komponen sistem informasi yang didesain adalah model, output, input, database, teknologi dan kontrol.
Teknik-teknik Perancangan
Perancangan Sistem dapat dibagi dalam dua bagian yaitu :
a) Perancangan sistem sec.umum/perancangan konseptual, perancangan logikal/perancangan sec.makro
b) Perancangan sistem terinci / perancangan sistem secara phisik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar